Sunday, January 6, 2019

Madu dan Racun di Tahun 2018

7:04 PM 0 Comments
Halooo sobat blogger, gak kerasa ya udah sminggu aja kita di tahun 2019. Tahun baru, harapan baru, semangat baru dan yang pasti cinta yang baru ahahaha. Canda yaaak. Kita Flashback dulu ke tahun 2018. Bagi gue tahun 2018 itu madu racun. kenapa? Karena yang gue dapet ya itu, madu dapet racun juga dapet. Banyak banget pelajaran yang bisa gue ambil dai tahun 2018. Pelajaran yang bikin gue semangat, bikin gue kuat, bikin gue sabar, dan bikin gue jadi bucin juga tentunya. hahahaha, asli ada part ditahun 2018 gue jadi bucin alias budak cinta habis-habisan. Yaa gapapa kali ya hahaha.

Ditahun 2018 awal gue mendapatkan kebahagiaan yaitu dengan munculnya sosok anggota keluarga baru. Telah lahir adik gue bungsu Aisyah yang sekarang berusia 11 bulan. Awal tahun itu juga gue mendapatkan tempat tinggal baru, sekitar bulan Mei 2018 gue pindah rumah dari Cikampek ke Bandung. Tapi, kepindahan saat itu menjadi hal tersdih juga karena berbarengan dengan meninggalnya uwak (kakak bapak tertua). Sungguh kematian adalah hal yang tak terduga. Muncul satu hilang satu hufft. 

Pertengahan tahun gue menemukan cinta, cahaya baru yang bikin hidup gue semakin berwarna. Disinilah part dimana gue bener-bener jadi bucin. Woaah betapa bodohnya gue. Disini gue banyak banget makan "Harum manis" yang jelas-jelas bakal bikin "sakit gigi" dan asli itu kebukti gue "sakit gigi" beneran cuy hahahaa. u know what i mean guys. Sudah lupakan semua itu. 

Berkutat dengan sakit hati yang tiada berujung, selalu meratapi. Selalu mengeluh kenapa bisa gini. Akhir tahun pun muncul merubah segalanya. Awal desember ada seekor "lebah" datang menghampiri bunga. Seperti biasa lebah akan meninggalkan nektar/madunya di bunga. Tapi pada saat itu bunga menolak karena belum siap. Tapi lebah datang setiap hari untuk berusaha agar bisa meninggalkan madunya di bunga. Dan bunga pun jadi bucin juga. Hahahahaha. asli ini gajelas banget maapkan maapkan. Akhir tahun, munculah seseorang yag bisa "memplester" luka yang tak kunjung kering ini. Busetttt. Pokoknya/intinya gitu lah. 

Akhir tahun tepatnya tanggal 28 Desember 2018 pukul 22.00 gue atau lebih tepatnya keluarga gue mendapat kabar bahwa lagi-lagi kita kehilangan orang yang disayang. Ya uwak gue (kakak bapak gue) meninggal. Dari 7 bersaudara sekarang sisa 4. Kaget, sedih, patah hati. Kalau tidak berkaca pada takdir mungkin semua keluarga gak bakal bisa terima. Tapi insyaallah kita semua sudah ikhlas. 

Tahun 2018 mendapatkan-kehilangan sama seperti madu-racun manis-pahit. Sudah menjadi hal yang lumrah ketika mendapatkan dan kehilangan seseorang. 2018 benar-benar mengajarkan gue kuat. terimakasih 2018 untuk semua kenangannya, pelajarannya, dll. Gue harap di tahun 2019 gue semakin bersinar heheheheh. aamiin