Tuesday, November 20, 2018

Sedang Tidak Baik Baik Saja

Kau tak pernah rasa sakit hatiku, saat ku tahu kau dengannya tak denganku. Mungkin tuk dilukai ku tak biasa, disaat ku terluka kau tampak biasa. Dan tuk menyayangi kamu dengan sepenuh hati, apakah harus menahan sesakit ini? Ku ingin hati terlatih untuk tak sakit merasakan patah hati. Biar aku yang mengerti. (Marsha Z - Hati Terlatih)

Tepat 2 minggu 3 hari yang lalu kita berpisah. Tepat 2 minggu 3 hari yang lalu kita tak lagi bersama. Apa kabar hati dan perasaanku saat ini? jawabannya masih sama, sakit. Sulit untuk mengelak kalau aku memang rindu, kalau aku memang selalu ingat. Sulit untuk menghindari semua tentang kamu. Bohong kalau saat ini aku benci kamu, bohong kalau saat ini perasaan sayang itu telah hilang. Apakah perasaanmu sama?

Semakin aku coba menghindar ternyata malah semakin jelas terpampang kenangan kita dalam pikiranku. Aku ingin bertanya, apakah ini adil untukku? untukku yang selalu mencoba jadi yang terbaik, untukku yang selalu membantumu berjalan kembali setelah disakitinya, dan untukku yang belum terbiasa dilukai.

Apakah kamu menemui bahagia bersamanya? Apakah kamu baik-baik saja bersamanya? Apa kamu tahu aku disini tidak baik-baik saja tanpamu? Apakah untuk menyayangi kamu harus sesakit ini? Terlalu banyak pertanyaan di kepalaku untukmu. 

Luka yang kau torehkan saat itu ternyata tidak membuat semua apa yang telah terjadi terhapus secara otomatis. Marah, kesal, sesak. Masih kurasa sampai detik ini. Apakah 'telepati' perasaanku saat ini sampai kepadamu? 

Saat ini, Mulut menampik. Muka senang. Hati dan perasaan baik baik saja. Yeah ternyata menjadi munafik sangat mudah. Tapi tak ada rasa menyesal, meskipun saat ini kamu sudah tak nyata. Seandainya saat itu kamu tidak meyakinkan aku, karena perasaan wanita saat sudah yakin pada seseorang ia akan memberikan sepenuhnya perasaannya, termasuk aku.


Ternyata memang hati tak bisa berdusta. Sejauh manapun aku pergi nyatanya masih saja pulang ke rumah yang sama, ke kamu. Lelah untuk munafik. Lelah untuk mengelak. Lelah untuk berpura-pura tak memikirkan. Lelah untuk berpura-pura sudah beralih.


Kamu memang sudah lupa. Kamu sudah mencinta (lagi) dan dicintai olehnya. Sungguh ini nggak adil buatku. Bantu aku melupakanmu. Bantu aku membencimu. Tinggalah hampa.

Kamu memang tercipta bukan untukku. 
Gambar dari sini

2 comments: